Sabtu, 15 November 2008 | 05:34 WIB
JAKARTA, SABTU - Situasi krisis ekonomi global akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat secara nasional, regional maupun global. Ini terutama menyangkut masalah dana sehingga perlu ditangani secara serius.
”Tugas kita adalah bagaimana menyadarkan masyarakat bahwa masalah kesehatan harus diperhatikan dan menjadi prioritas,” kata Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie pada diskusi ”Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Kesehatan Masyarakat” di kantor Menko Kesra di Jakarta, Jumat (14/11).
Pada diskusi yang diselenggarakan Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional Ke-44, 12 November 2008 ini, terungkap bahwa krisis ekonomi global akan berdampak ke berbagai sektor, termasuk perubahan gaya hidup karena akan terjadi rasionalisasi tenaga kerja, biaya produksi, kenaikan gaji karyawan, bonus yang ditunda, dan ekspor pun melamban.
Staf pengajar Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prastuti Soewondo mengatakan, 70-80 persen penghasilan keluarga digunakan untuk makan. Maka jika daya beli masyarakat menurun, tentu akan muncul ancaman rawan gizi karena masyarakat akan cenderung membeli makanan yang kurang esensi gizinya. Tingkat kematian pun akan naik, termasuk penderita gangguan jiwa karena stres pun meningkat. (LOK)